Beranda | Artikel
Tujuan Haji Mendapatkan Ridha Allah
Rabu, 12 Juli 2023

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Tujuan Haji Mendapatkan Ridha Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Tujuan-Tujuan Haji. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada Senin, 14 Dzulhijjah 1444 H / 3 Juli 2023 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Tujuan Haji Mendapatkan Ridha Allah

Salah satu tujuan daripada melaksanakan ibadah haji yang mulia adalah mendapatkan keuntungan dengan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan keselamatan dari neraka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana tujuan ini memiliki dalil-dalil yang sangat banyak sekali. Salah satunya adalah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian mereka tidak melakukan rafats (hal-hal yang bisa menghilangkan pahala), tidak melakukan kefasikan, maka mereka pulang seperti baru saja dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian juga hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang lainnya:

الحجُّ المبرور ليس له جزاء إلاَّ الجنَّة

“Sesungguhnya haji yang mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya kecuali surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:

أما علمتَ أنَّ الإسلامَ يهدم ما كان قبله، وأنَّ الهجرة تهدم ما كان قبلها، وأنَّ الحجَّ يهدم ما كان قبله

“Tidakkah engkau tahu (wahai ‘Amr) bahwa sesungguhnya Islam akan menghilangkan kesalahan-kesalahan sebelumnya? Begitu juga dengan hijrah akan menggugurkan kesalahan-kesalahan sebelumnya? Begitu juga dengan ibadah haji akan menggugurkan kesalahan-kesalahan sebelumnya?” (HR. Muslim)

Demikian juga hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Hendaklah kalian ikutkan setelah haji dengan melaksanakan umrah, karena keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat dari besi, emas, dan perak. Dan tidak ada balasan yang paling bagus untuk haji yang mabrur kecuali surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. At-Tirmidzi)

Keberuntungan mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan nikmat yang paling agung dan luar biasa. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ…

“Sesungguhnya seorang mukmin yang laki-laki dan yang perempuan sebagian mereka adalah wali daripada sebagian yang lainnya, yang mana mereka saling memerintahkan kepada yang ma’ruf, melarang kepada yang mungkar, mendirikan shalat, membayar zakat, taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu adalah orang-orang yang akan dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan kepada orang-orang mukmin yang laki-laki ataupun yang perempuan surga yang mengalir di bawahnya anak-anak sungai, mereka kekal di dalamnya dan mereka akan mendapatkan tempat tinggal yang bagus di dalam surga ‘Adn. Kemudian mereka mendapatkan keridhaan dari Allah yang sangat agung. Karena yang demikian merupakan kemenangan yang luar biasa.” (QS. At-Taubah[9]: 71-72)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dalam ayat ini, yang pertama kali adalah amalan-amalan mereka dalam rangka ketaatan kepada Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kemudian, amalan fardhu dalam Islam dan kewajiban-kewajiban agama yang mereka lakukan. Mereka juga melakukan sesuatu yang jelas di dalam agama, memberikan nasihat kepada sesama hamba, memerintahkan yang baik, dan melarang yang mungkar.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan setelahnya bahwa balasan yang disediakan adalah balasan yang bertingkat-tingkat. Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai balasan dengan surga yang dipersiapkan, dengan anak-anak sungai yang mengalir di bawahnya. Kemudian, Allah menyebutkan bahwa balasan mereka adalah tempat tinggal yang bagus, kamar-kamar yang luar biasa, yang Allah sediakan di dalam surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menyebutkan kemuliaan yang sangat besar, serta nikmat-nikmat yang agung. Nikmat tersebut tidak lain adalah kemenangan mendapatkan ridha Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengakhiri ayat tersebut dengan ucapanNya “Yang demikian merupakan keberuntungan yang sangat agung.”

Adapun makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat besar.” Allah tidak menyebutkan bandingannya dalam ayat ini setelah menyebutkan “Yang paling besar” agar kita mengetahui bagaimana keagungan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan bahwa sesungguhnya keridhoan Allah merupakan nikmat yang paling agung, pemberian yang luar biasa. Karena keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah salah satu sifat di antara sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan surga dan apa-apa yang Allah sediakan di dalamnya dalam bentuk kasih sayang, pemberian dan hadiah, itu semua merupakan makhluk di antara makhluk-makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih besar daripada semua nikmat yang ada.

Oleh karena itu, karunia dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan nikmat yang sangat luar biasa dan pemberian yang sangat indah yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya.

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Tujuan Haji Mendapatkan Ridha Allah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53019-tujuan-haji-mendapatkan-ridha-allah/